Wednesday, June 1, 2016

Junko Takeuchi- Itsu no Hi Ni Mo (Indonesian Lirik/ Translate)




Romanji/English/ Indonesian Translate (Translate Bahasa Indonesia)




Itsu no Hi Ni Mo
(No matter the day, no matter the time)


Hirogaru keshiki mae no
Mieteru tokoro ga subete data
Kakusareteiru ura ni
Shinjitsu ga aru to kizukazu ni
Zutto minogashiteta
The things I could see in front of the horizon
That spread out in front of me was everything to me.
I didn't notice that the truth
Lay hidden behind these things,
And I had always overlooked it.
Sesuatu yang bisa kulihat didepan cakrawala
Yang tersebar didepanku adalah segalanya untukku
Aku tidak menyadari yang sebenarannya,
Tersembunyi dibalik ini semua
Dan aku selalu mengabaikannya.
                                                   
Mayottari toomawari
Heitan na michi janai keredo
Furi muitara yori soi mimamorare
Yasashisa afureteta
Getting lost and taking detours,
My path isn't a smooth one.
However, when I turned around, she was nestled close to me and was watching over me.
Her kindness overflowed.
Tersesat dan memutar
Jalanku tidaklah mudah
Meskipun begitu, ketika aku menoleh dia berada didekatku dan memperhatikanku
Kebaikannya begitu melimpah


Itsu no hi ni mo
Donna toki date
Mezasu mono akiramenai
Tada waratte
Tada sore demo
Chikara ni naru itsudatte
No matter the day, no matter the time,
I will never give up on what
 I'm aiming for.
Just smile.
Just that
Will become my strength, no matter when.
Tidak peduli hari apapun, tidak peduli kapanpun
Aku tidak akan menyerah
Pada tujuanku
Hanya senyum
Hanya itu
Akan menjadi kekuatanku, tidak peduli kapan

Futatsu no hana ga irozuku kozue
Takusan no omoi ni
Ima, kotaetekun da
Two flowers give color to the treetop.
I'm going to answer now
To these many feelings for me.
Dua bunga memberikan warna pada pucuk pohon
Sekarang aku akan menjawabnya
Segala perasaan ini untukku

Kuri kaesu hibi date
Nani hitotsu onaji mono nakute
Tsumi kasanete kasanaru
Nukumori no imi ni Ima kizuita
Even the days that repeat
Don't have a single one that have the same things as another.
They pile up and overlap.
I've finally realized the meaning warmth now.
Meskipun hari-hari berulang
Tidak selalu sama antara satu dengan yang lainnya
Mereka menumpuk dan melengkapi
Sekarang, aku akhirnya menyadari arti dari kehangatan

Itsu no hi ni mo
Donna toki date
Furi sosogu
Akarui hi ga
Warai atte yori soi nagara mo
Mamoritakute kono hibi wo
Futatsu no michi ga deau koko kara
Issho ni aruitekou
Ima, hajimetekun da
No matter the day, no matter the time,
As I laugh with and snuggle close with
The bright sunlight that pours down
I feel like
I want to protect these days.
From the place where two paths intersect,
We're going to walk together.
This is where everything starts for us.
Tidak peduli hari apapun, tidak peduli kapanpun
Seperti aku tertawa dengan dan dekat dengan
Sinar terang matahari yang menyinari
Aku merasa
Seperti ingin melindungi hari-hari ini
Dari tempat dimana dua jalan berpotongan
Kita akan berjalan bersama
Inilah dimana segalanya berawal untuk kita

Me to me de wakari au koto
Tagai wo shinji au koto
Sono kizuna mune ni
 Massugu tsuki susume!
Understanding by looking in each other's eyes.
Believing in each other.
I will hold these bonds in my heart and move straight ahead!
Mengerti dengan melihat mata satu sama lain
Percaya satu sama lain
Aku akan menjaga ikatan ini dihatiku dan terus maju!

Itsu no hi ni mo
Donna toki date
Mezasu mono akiramenai
Tada waratte
Tada sore dake demo
Chikara ni naru
Shippai mo CHANSU
Magenai SUTANSU
Nani ga nandemo yatte yaru
Kokoro kumoru toki ga atatte
Hitori janai kore kara wa
No matter the day, no matter the time,
I will never give up on what
I'm aiming for.
Just smile.
Just that
Will become my strength.
My stance I'll never go back on
That a mistake can turn into a chance.
I'll do whatever I have to.
Even if there are times when my heart becomes clouded,
I won't be alone from here on out.
Tidak peduli hari apapun, tidak peduli kapanpun
Aku tidak akan menyerah
Pada tujuanku
Hanya senyum
Hanya itu
Akan menjadi kekuatanku
Aku tidak akan menyerah
Sebuah kesalahan bisa menjadi sebuah kesempatan
Aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan
Meskipun ada waktunya ketika hatiku menjadi keruh,
Aku tidak akan sendirian dari sekarang

Futatsu no michi ga deau koko kara
Issho ni aruitekou
Ima, hajimetekun da
From the place where two paths intersect,
We're going to walk together.
This is where everything starts for us.
Dari tempat dimana dua jalan berpotongan
Kita akan berjalan bersama
Inilah dimana segalanya berawal untuk kita


The bright sunlight/ Sinar terang matahari yang dimaksud disini adalah Hinata Hyuuga. Karena lagu yang dinyanyikan Naruto Uzumaki ini membalas lagu milik Hinata Uzumaki (ciyee) yang berjudul Fuyu no Owari ni.
Kyaa Naruto-kun so sweet! Moga OTP ku tertjintaaah ini langgeng buat selamalamalamalamaaaanyaaa!!!

Saturday, May 28, 2016

PSIKOLOGI PENDIDIKAN EVALUASI HASIL BELAJAR



PSIKOLOGI PENDIDIKAN
EVALUASI HASIL BELAJAR 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diprogramkan. Sebagai sebuah program, pendidikan merupakan aktivitas sadar dan sengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, maka diperlukan evaluasi.
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Dalam program pendidikan, penilaian baru dapat dilakukan setelah dilakukan pengukuran atas berbagai komponen program pendidikan. Evaluasi diharapkan akan menjadi umpan balik untuk program yang telah dijalankan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan program dimasa yang akan datang.[1]
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian evaluasi itu?
2.      Apa saja tujuan evaluasi?
3.      Apa fungsi evaluasi?
4.      Apa saja sifat-sifat evaluasi?
5.      Apa saja prinsip-prinsip evaluasi hasil belajar?
6.      Apa saja jenis-jenis evaluasi?
7.      Bagaimana teknik evaluasi itu?
8.      Bagaimana prosedur hasil evaluasi belajar?
9.      Bagaimana pelaporan serta penggunaan evaluasi hasil belajar?




C.    Tujuan
1.      Agar dapat mengetahui pengertian evaluasi.
2.      Agar dapat mengetahui tujuan evaluasi.
3.      Agar dapat mengetahui fungsi evaluasi.
4.      Agar dapat mengetahui sifat-sifat evaluasi.
5.      Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip evaluasi hasil belajar.
6.      Agar dapat mengetahui jenis-jenis evaluasi.
7.      Agar dapat mengetahui teknik evaluasi.
8.      Agar dapat mengetahui prosedur hasil evaluasi belajar.
9.      Agar dapat mengetahui pelaporan serta penggunaan evaluasi hasil belajar.













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi
Evaluasi atau penilaian berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lelman, 1978).
Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, Gronlund (1975) merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa.
Sedangkan Wrightstone dan kawan-kawan (1956) mengemukakan rumusan evaluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilai yang telah ditetapkan.
Dari ketiga rumusan tersebut diatas ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi pengajaran yaitu:
1)      Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis.
2)      Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi.
3)      Dalam setiap kegiatan evaluasi, terutama evaluasi pengajaran, tidak dapat dilepaskan dari tujuan-tujuan pengajaran yang hendak dicapai.
Dalam hubungannya dengan keseluruhan proses belajar-mengajar, tujuan pengajaran dan proses belajar mengajar serta prosedur evaluasi saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.[2]
B.     Tujuan Evaluasi
Ada beberapa tujuan dari evaluasi:
1)      Sebagai perangsang atau dorongan untuk menambah usaha atau semangat siswa,
2)      Umpan balik bagi siswa
3)      Umpan balik bagi guru
4)      Memberikan informasi kepada orang tua
5)      Informasi untuk seleksi[3]
C.    Fungsi Evaluasi
Disamping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi, antara lain:
1)      Fungsi administrative untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor
2)      Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan
3)      Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan)
4)      Sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan (BP).
5)      Sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode dan alat-alat untuk proses PMB.
Selanjutnya, selain memiliki fungsi-fungsi seperti diatas, evaluasi juga mengandung fungsi psikologis yang cukup signifikan bagi siswa maupun bagi guru dan orangtuanya. Bagi siswa, penilaian guru merupakan alat bantu untuk mengatasi kekurangmampuan atau ketidakmampuannya dalam menilai kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri.
Bagi orang tua atau wali siswa, dengan evaluasi itu kebutuhan akan pengetahuan mengenai hasil usaha dan tanggung jawab nya mengembangkan potensi anak akan terpenuhi. Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan rasa pasti kepada orang tua dan wali siswa dalam menentukan langkah-langkah pendidikan lanjutan bagi anaknya.[4]
D.    Sifat-Sifat Evaluasi
Sebagai alat yang memberikan informasi untuk perumusan berbagai keputusan penting dalam pengajaran, tes merupakan bagian penting yang harus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan ciri-ciri tes yang bermutu. Ciri-ciri tes yang bermutu itu, terutama meliputi validitas dan reabilitas.
1)      Validitas
Validitas seharusnya dimiliki oleh setiap tes yang digunakan untuk berbagai tujuan. Validitas menunjuk pada penyesuaian alat pengukur dengan tujuan yang hendak diukur. Tes dikatan memiliki validitas apabila tes itu betul-betul mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, pertanyaan yang dapat diajukan tentang validitas sebenarnya bukan apakah suatu tes itu valid, melainkan apakah hasilnya dapat diinterpretasikan sesuai tujuan diselenggarakannya tes itu.
Validitas terpisah dalam dua bentuk, yaitu validitas logis yang terdiri dari validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity), serta validitas empiris yang terdiri dari validitas criteria atau dikenal sebagai validitas kesamaan waktu (concurrent validity) dan validitas peramalan (predictive validity).
2)      Reabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya. Tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg). Seperti halnya validitas, secara konvensional realibilitas diartikan sebagai ciri tes yang hanya memiliki kemampuan untuk menghasilkan pengukuran yang ajeg, tidak berubah-ubah, seandainya digunakan secara berulang-ulang pada sasaran yang sama.
Berbeda dengan validitas yang pembuktiannya berupa penalaran, pembuktian reliabilitas sepenuhnya bersifat empirik yang menyangkut perhitungan statistik. Perhitungan statistic dimaksudkan untuk menunjukkan adanya korelasi dalam berbagai tingkat, dalam bentuk koefisien korelasi.[5]
E.     Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil Belajar
Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar . Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

1)      Valid
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuaiuntuk mengukur kompetensi.
2)      Objektif 
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar  belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3)      Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
4)      Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan  peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5)       Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6)      Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
7)      Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orang tua serta masyarakat
8)      Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
9)      Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10)   Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi, agar mendapat informasi yang akurat, diantaranya:
1)      Dirancang secara jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat     penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. Patokan : Kurikulum/silabus.
2)       Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar.
3)      Agar hasil penilaian objektif, gunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya     komprehensif.
4)      Hasilnya hendaknya diikuti tindak lanjut.[6]


F.     Jenis Evaluasi
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.
1)      Pre-test dan Post-test
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya, ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrumen tertulis.
            Post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas.
2)      Evaluasi Prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh, evaluasi penguasaan penjumlahan bilangan sebelum memulai pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat atau dasar perkalian.
3)      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Instrumen evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan.
4)      Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).
5)      Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan  program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
6)      Ujian Akhir Nasional (UAN)
Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dulu disebut EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kanaikan status siswa. Namun, UAN yang diberlakukan mulai tahun 2002 itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti jenjang SD/MI, SLTP/MTs, dan sekolah-sekolah menengah, yakni SMA dan sebagainya.[7]

G.    Teknik Evaluasi
Dalam pelaksanaannya, evaluasi dapat ditempuh melalui dua cara yaitu teknik tes dan non-tes.
1)      Teknik tes
Teknik tes dapat berbentuk:
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Tes perbuatan
Tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (ajeg).  Artinya, apabila alat itu diujikan kepada kelompok siswa pada waktu tertentu menghasilkan prestasi “X”, maka prestasi yang sama atau hampir sama dengan “X” itu dapat pula dicapai kelompok siswa tersebut setelah diuji ulang dengan alat yang sama pada waktu yang lain.
            Tingkat reliabilitas dapat diketahui dengan menerapkan berbagai metode perhitungan. Beberapa metode perhitungan tingkat reliablitas yang biasa digunakan meliputi: metode tes ulang, tes kembar, tes belah dua.
2)      Teknik Non-Tes
a.         Angket
Angket juga dapat membantu dalam penilaian hasil belajar. Dengan menggunakan angket, pengumpulan data jauh lebih praktis dan menghemat waktu. Tapi sering kali angket jawaban-jawaban yang diberikan dalam sebuah angket kurang akurat. Pada umumnya tujuan penggunaan angket untuk memperoleh data mengenai latar belakang siswa dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
b.      Wawancara / Interview
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, tatap muka, dengan arah dan tujana yang telah ditentukan.
c.       Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun buatan. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar.
d.      Kuesioner atau Inventori
 Dengan teknik ini tidak jauh berbeda dengan teknik angket. Hanya saja dalam teknik ini pencarian informasi lebih mendetail. Misalnya kuisioner dilihat dari segi macamnya yaitu kuisioner langsung dan tak langsung. Kuesioner langsung, kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya. Kuesioner tidak langsung, kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang diminta keterangannya. Kuesioner tidak langsung biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tentangga dan sebagainya.
H.    Prosedur Evaluasi Hasil Belajar
Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita mendapatkan bahwa hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis.
Menurut mochtar Buchari (1972:24) langkah-langkah pokok dalam evaluasi terdiri perencanaan, pengumpulan data, implikasi data, analisa data dan penafsiran data.
1)      Perencanaan evaluasi
a)      Dalam perencanaan evaluasi kegiatan yang harus dilakukan meliputi:
b)      Menetapkan tujuan evaluasi, yang tujuan evaluasi ditetapkan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam suatu program.
c)      Menetapkan aspek-aspek yang harus dinilai. Penentuan aspek evaluasi ditentukan berdasarkan pada tujuan evaluasi.
d)     Menentukan metode evaluasi atau alat evaluasi yang sesuai untuk mengukur aspek yang akan dinilai bisa saja digunakan alat ukur tes dan non tes sesuai keperluan.
e)      Memilih dan menyusun alat-alat evaluasi yang akan dipergunakan.
f)       Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai. Dalam hal ini digunakan kriteria acuan norma atau kriteria acuan patokan.
g)      Menetapkan frekuensi evaluasi, artinya perlu direncanakan jumlah pelaksanaan evaluasi yang akan dilakukan untuk satu periode tertentu.


2)      Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data ada beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu:
a)      Pelaksanaan evaluasi
b)      Memeriksa hasil evaluasi dan member kode
c)      Menganalisis skor dengan teknik analisa statistik dan bukan statistik
d)     Memberikan interprestasi terhadap skoryang telah diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu yang disebut norma.
3)      Penggunaan hasil-hasil evaluasi
Hasil evaluasi yang sudah diperoleh dapat digunakan untuk membuat laporan pada orang tua siswa tentang kemajuan anaknya dalam belajar. 
I.        Pelaporan dan penggunaan Evaluasi
Laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil belajar saja melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan belajar siswa disekolah, seperti motivasi belajar, disiplin, kesulitan belajar atau sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu guru perlu mencatat perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan.
Jadi hasil penilaian proses belajar mengajar sangat bermanfaat bagi guru, siswa dan kepala sekolah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang masih dimiliki dalam menjalankan tugasnya masing-masing. [8]










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lelman, 1978). Evaluasi memiliki tujuan, fungsi dan sifat. Prinsip evaluasi hasil belajar antara lain; valid, objektif , transparan/terbuka, adil,  terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan, bermakna, sistematis, akuntabel, beracuan criteria.
Evaluasi dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Dalam program pendidikan, penilaian baru dapat dilakukan setelah dilakukan pengukuran atas berbagai komponen program pendidikan. Evaluasi diharapkan akan menjadi umpan balik untuk program yang telah dijalankan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjalankan program dimasa yang akan datang
B.     Saran
Saran kami agar adanya kerjasama antara warga sekolah sehingga kegiatan evaluasi dapat berjalan dengan baik. Sehingga kekurangan-kekurangan hasil evaluasi yang dilakukan dapat ditangani sehingga sekolah tersebut menjadi lebih baik.

C.    Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya. Kami juga menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna karena kurangnya rujukan, referensi serta pengetahuan kami,  untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA

Esti Wuryani Djiwandono, Sri. 2006.  Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Grasindo
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. 2005. Jakarta: Raja Grafindo Persada




[1] Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm 1
[2] Sri Esti Wuryani Djiwandono. Psikologi Pendidikan. 2006. Yogyakarta: Grasindo, hlm 387-398
[3] Ibid., hlm 399
[4] Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. 2005. Jakarta: Raja Grafindo Persada, hlm 197-198
[5] Sri Esti Muryani Djiwandono., op. cit hlm 403-407
[6] Kressinda. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. diambil dari http://kresinda.blogspot.co.id/2013/09/evaluasi-hasil-belajar-belajar-dan.html.  Diakses pada 21 Desember 2015 pukul 15.58 WIB

[7] Muhibbin Syah., op cit., hlm 199-201
[8] Kressinda. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. diambil dari http://kresinda.blogspot.co.id/2013/09/evaluasi-hasil-belajar-belajar-dan.html.  Diakses pada 21 Desember 2015 pukul 15.58 WIB